Refleksi hidup sebagai sahabat ibarat Jarum dan Gunting
Janganlah berjalan seperti gunting,
meskipun lurus tapi memisahkan
apa yang sudah menyatu,
jadilah seperti jarum meskipun
menusuk dan menyakitkan
tapi dapat menyatukan apa
yang sudah terpisah
Fungsi gunting memang untuk memotong. Semua benda yang tadinya menyatu, bisa terpisah-pisah menjadi bentuk potongan setelah dipotong dengan menggunakan gunting.
Bagaimana dengan jarum?
Meskipun kecil, apabila terkena kulit, ujung sebuah jarum bisa membuat luka atau menimbulkan rasa sakit. Namun, ketika sebuah jarum disatukan dengan seuntai benang, jarum itu justru bisa kita pakai untuk menyatukan benda-benda yang terpisah atau robek.
Dalam lingkup pergaulan, selayaknya kita menjadi pribadi yang dapat menyatukan, bukan memisahkan. Seorang sahabat seharusnya menciptakan harmoni dalam dinamika kehidupan pergaulan, dan bukannya menjadi sumber perpecahan, permusuhan, atau pihak yang membakar sekam ditengah-tengah keriuhan sebuah peristiwa.
Sahabat yang baik, adalah pribadi yang perduli dengan kekisruhan suasana hati sahabatnya, dimana sikap perduli ditunjukkan dengan upaya membangkitkan gairah hidup, bukan menciptakan bara dalam hati sahabat yang sedang gundah.
Ada banyak rangkaian kata-kata yang bisa dibuat untuk mendefinisikan arti persahabatan, bagaimana persahabatan bisa membawa arti dan serupa sebongkah rona sukacita dalam kebersamaan.
Dinamika kehidupan dalam persahabatan sejati, memang tidak selalu dilalui dalam suasana harmonis. Ada kalanya menjengkelkan, ada saatnya menyebalkan. Tak jarang pula, seorang sahabat lancar mengucapkan kata-kata yang menyakitkan untuk maksud menyadarkan.
Amarah juga dapat timbul. Namun itu semua tidak untuk menghadirkan satu keinginan, yaitu menghancurkan hidup sahabatnya.
Seperti halnya jarum dan benang, seorang sahabat selayaknya merangkai kembali lembar-lembar yang terpisah atau robek hingga menyatu kembali, sehingga terbentuk sebuah lembar baru dalam kesatuan utuh.
Janganlah berjalan seperti gunting,
meskipun lurus tapi memisahkan
apa yang sudah menyatu,
jadilah seperti jarum meskipun
menusuk dan menyakitkan
tapi dapat menyatukan apa
yang sudah terpisah
Fungsi gunting memang untuk memotong. Semua benda yang tadinya menyatu, bisa terpisah-pisah menjadi bentuk potongan setelah dipotong dengan menggunakan gunting.
Bagaimana dengan jarum?
Meskipun kecil, apabila terkena kulit, ujung sebuah jarum bisa membuat luka atau menimbulkan rasa sakit. Namun, ketika sebuah jarum disatukan dengan seuntai benang, jarum itu justru bisa kita pakai untuk menyatukan benda-benda yang terpisah atau robek.
Dalam lingkup pergaulan, selayaknya kita menjadi pribadi yang dapat menyatukan, bukan memisahkan. Seorang sahabat seharusnya menciptakan harmoni dalam dinamika kehidupan pergaulan, dan bukannya menjadi sumber perpecahan, permusuhan, atau pihak yang membakar sekam ditengah-tengah keriuhan sebuah peristiwa.
Sahabat yang baik, adalah pribadi yang perduli dengan kekisruhan suasana hati sahabatnya, dimana sikap perduli ditunjukkan dengan upaya membangkitkan gairah hidup, bukan menciptakan bara dalam hati sahabat yang sedang gundah.
Ada banyak rangkaian kata-kata yang bisa dibuat untuk mendefinisikan arti persahabatan, bagaimana persahabatan bisa membawa arti dan serupa sebongkah rona sukacita dalam kebersamaan.
Dinamika kehidupan dalam persahabatan sejati, memang tidak selalu dilalui dalam suasana harmonis. Ada kalanya menjengkelkan, ada saatnya menyebalkan. Tak jarang pula, seorang sahabat lancar mengucapkan kata-kata yang menyakitkan untuk maksud menyadarkan.
Amarah juga dapat timbul. Namun itu semua tidak untuk menghadirkan satu keinginan, yaitu menghancurkan hidup sahabatnya.
Seperti halnya jarum dan benang, seorang sahabat selayaknya merangkai kembali lembar-lembar yang terpisah atau robek hingga menyatu kembali, sehingga terbentuk sebuah lembar baru dalam kesatuan utuh.
Sahabat
4/
5
Oleh
kopipalu